Senin, 08 Desember 2008

HALAMAN PENGESAHAN USULAN
PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
1
Judul
Upaya Peningkatan Apresiasi Sastra Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya pada Kuliah Literary Appreciation melalui Asesmen Portofolio
2
a. Bidang Ilmu
b. Bidang Kajian
Pengajaran Sastra
Evaluasi proses dan hasil belajar
3
Ketua pelaksana pengembangan
a. Nama lengkap dan gelar
b. Pangkat, Golongan, NIP
c. Mata Kuliah yang dikaji
d. Mata Kuliah yang diampu
e. Fakultas/Jurusan
f. Perguruan Tinggi
g. Alamat (Surat)
Nomor Telepon/HP
E-mail


Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum, MA
Penata/III-C/132255315
Literary Appreciation
Literary Appreciation
FBS/Bahasa dan Sastra Inggris
Universitas Negeri Surabaya
Griya Kebraon Selatan IX/i-21 Surabaya (031) 7665398/0817590729
tiwik_pr@yahoo.com
4
Nama anggota
1. Hujuala Rika Ayu, SS
5
Lama Penelitian
10 bulan, dari bulan Maret-Nopember 2008
6
Biaya yang Diperlukan
a. Sumber dari Ditjen Dikti
b. Sumber Lain
J u m l a h

Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah)
-
Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah)


Surabaya, 15 Juli 2007
Mengetahui, Ketua Pelaksana
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni


Dr. Setya Yuwana, MA Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum.,MA
NIP. 130325778 NIP. 132255315
Menyetujui
Plt. Ketua Lembaga Penelitian



Dr. Ismet Basuki, M.Pd.
NIP. 131578134
A. JUDUL
Upaya Peningkatan Apresiasi Sastra Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya pada Mata Kuliah Literary Appreciation melalui Asesmen Portofolio

B. BIDANG ILMU
Pengajaran Sastra

C. BIDANG KAJIAN
Evaluasi proses dan hasil belajar

D. LATAR BELAKANG
- Posisi Materi Pelajaran dalam Kurikulum (SK/KD)
- Tujuan pembelajaran di atas
- Kenyataan di lapangan (lihat masalah)
- Kesenjangan antara harapan dan kenyataan (lihat akar masalah)
- Langkah yang perlu diambil untuk memperkecil kesenjangan (lihat alternatif/hipotesis tindakan)

E. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dihadapi mahasiswa dan dosen dalam mata kuliah Literary Appreciation di program studi Pendidikan Bahasa Inggris Unesa adalah bahwa pemahaman mahasiswa tentang elemen-elemen sastra masih rendah. Secara rinci permasalahan tersebut dirumuskan seperti di bawah ini.





Bagaimanakah ketepatan rancangan asesmen portofolio untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Literary Appreciation?
Bagaimanakah penerapan asesmen portofolio pada mata kuliah Literary Appreciation?
Bagaimana respon mahasiswa terhadap asesmen portofolio untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang elemen-elemen sastra pada mata kuliah Literary Appreciation?


F. TUJUAN (merujuk pada rumusan masalah, tapi dalam bentuk pernyataan, bukan pertanyaan)
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. mengetahui ketepatan rancangan asesmen portofolio untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa pada mata kuliah Literary Appreciation.
b. mengetahui penerapan asesmen portofolio pada mata kuliah Literary Appreciation.
c. mengetahui respon mahasiswa terhadap asesmen portofolio untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang elemen-elemen sastra pada mata kuliah Literary Appreciation.

G. MANFAAT
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak, seperti diuraikan di bawah ini.
a. Bagi pembelajaran Literary Appreciation, penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung. Penerapan asesmen portofolio dapat mewujudkan tujuan pembelajaran tersebut, yaitu membimbing mahasiswa untuk dapat memberikan respon lebih bebas dan mengarah terhadap karya sastra.
b. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan pemicu semangat untuk meningkatkan mutu pembelajaran sastra pada umumnya.
c. Bagi pembaca, penelitian ini sangat bermanfaat sebagai bahan acuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah maupun LPTK, khususnya mengenai penerapan asesmen portofolio.
d. Bagi instansi, penelitian ini secara umum dapat meningkatkan mutu pembelajaran di LPTK. Meningkatnya mutu pembelajaran di LPTK akan meningkatkan pula mutu lulusan.

H. KAJIAN PUSTAKA
1. Pentingnya Pengajaran Sastra
Mengapa sastra bermanfaat di kelas-kelas bahasa? Banyak pakar yang telah mencoba mengetengahkan betapa pentingnya peran sastra dalam pembelajaran bahasa kedua/asing (EFL/ESL). Gwin (1990) dan Brock (1990) mencoba meringkas beberapa fungsi sastra, antara lain:
Sastra memberikan input yang menarik dan bermakna kepada pembelajar. Input dalam bentuk tulis ini menonjolkan aspek daya tarik sebagai tujuan utama sastra.
Sastra memberikan sarana bagi pembelajar untuk menghasilkan keluaran yang bermakna melalui tulisan dan diskusi.
Sastra meningkatkan pemahaman pembelajar tentang nilai-nilai budaya dari masyarakat penutur Bahasa Inggris.
Sastra menyodorkan pengalaman yang realistis melalui jenis wacana yang acapkali ditemukan di konteks akademik.
Sastra mendorong kegiatan membaca ekstensif.
Sastra memberikan dasar bagi pembelajar untuk melakukan percakapan, kerja kelompok, dan kegiatan pemecahan masalah.
Collie dan Slater (1987: 3-5) menambahkan pentingnya sastra sebagai contoh bahan ajar autentik, dalam arti bahwa karya sastra tidaklah didisain untuk tujuan tertentu dalam pembelajaran bahasa. Pembelajar dihadapkan pada bahasa yang asli dan tidak disederhanakan, namun bisa dimodifikasi agar sesuai dengan konteks kelas. Meskipun begitu, aspek yang paling penting dalam pengajaran sastra adalah besarnya kemungkinan untuk melibatkan diri secara personal dalam Proses apresiasi sastra.
Dari sederetan manfaat dan keuntungan penggunaan sastra di pembelajaran bahasa kedua/asing, karya sastra tidak menjanjikan keberhasilan pada tataran praksis. Pembelajar (dalam konteks ini, mahasiswa) seringkali merasa putus asa ketika berhadapan dengan cerita pendek, puisi, novel, dan drama yang ditulis dalam bahasa Inggris. Banyak diantara mereka yang mengatakan bahwa akar permasalahannya adalah bahasa yang terlalu rumit, dengan sederetan kosa kata yang belum dipahami, belum lagi lebarnya jurang perbedaan budaya. Masalah-masalah ini diperburuk dengan rendahnya pemahaman mahasiswa tentang elemen-elemen sastra seperti tema, penokohan, latar, alur, dan sudut pandang, padahal elemen-elemen ini amat diperlukan dalam tahap analisis sastra. Dengan beban ini, tidaklah mengherankan ketika dosen pengajar harus menghadapi keengganan mahasiswa membaca karya sastra, bahkan sebelum mahasiswa mulai membaca. Dengan demikian, tujuan membaca karya sastra sebagai sebuah kenikmatan sudah gagal dari awal.
Masalah kerumitan bahasa menjadi semakin kompleks ketika dosen dihadapkan pada pertanyaan tentang teknik dan strategi apa yang paling tepat diterapkan dalam pengajaran sastra. Banyak pengajar sastra akhirnya kembali ke pendekatan tradisional, dimana mereka terpaksa memposisikan diri sebagai agen penyampai informasi---tentang penulis, latar belakang karya sastra dan/atau aspek-aspek tertentu yang terkandung dalam wacana, dan sebagainya. Di sisi lain, mahasiswa diharapkan untuk mampu menelan semua informasi ini dan menjadikannya sebagai bagian dari kemampuan mereka (Collie dan Slater, 1987: 7).

2. Apresiasi Sastra di Kelas
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unesa menawarkan mata kuliah Literary Appreciation pada semester VI. Deskripsi mata kuliah menunjukkan bahwa mata kuliah tersebut di atas bertujuan untuk menanamkan rasa cinta sastra pada kehidupan mahasiswa. Hal ini dipandang sebagai satu kondisi psikologis yang bisa memotivasi mahasiswa untuk mampu menganalisa dan menginterpretasi karya sastra secara lebih baik. Prasyarat dari mata kuliah tersebut di atas adalah Introduction to Literature.
Ide untuk menanamkan rasa cinta kepada sastra didasarkan pada pemikiran bahwa tanpa keterlibatan emosi, mahasiswa akan mengalami kesulitan untuk memiliki kepekaan intuitif, kemampuan analitis, dan kedalaman interpretasi, padahal intuisi, analisis, dan interpretasi diperlukan untuk memahami karya sastra (Kennedy, 2003: 5). Pandangan ini semakin kuat kebenarannya bila kita melihat rendahnya kebiasaaan membaca di kalangan generasi sekarang.

3. Asesmen Autentik
Dalam kerangka pembelajaran kontekstual, asesmen autentik digunakan untuk mendiskripsikan berbagai macam format asesmen yang mencerminkan pembelajaran, hasil belajar, motivasi, dan sikap-sikap siswa terhadap kegiatan-kegiatan kelas yang relevan dengan pengajaran. Asesmen autentik meliputi: asesmen kinerja, portofolio, dan asesmen diri siswa (O’Malley, dalam Nur, 2004:1-10). Beberapa ciri asesmen autentik antara lain:
- dilaksanakan selama dan setelah berlangsungsnya Proses pembelajaran,
- bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif,
- mengukur keterampilan dan performance (kinerja), bukan mengingat fakta,
- berkesinambungan,
- terintegrasi,
- dapat digunakan sebagai feed back. (Nurhadi, 2004: 53).

4. Asesmen Kinerja
Asesmen kinerja terdiri dari setiap bentuk asesmen dimana siswa menunjukkan atau mendemonstrasikan suatu respon secara lisan, tertulis, atau menciptakan suatu karya. Respon siswa tersebut dapat diperoleh guru dalam konteks asesmen formal atau informal atau dapat diamati selama pengajaran di kelas atau seting di luar pengajaran. Asesmen kinerja meminta siswa untuk menyelesaikan tugas-tugas kompleks dan nyata, dengan mengerahkan pengetahuan awal, pembelajaran yang baru diperoleh, dan ketrampilan-ketrampilan yang relevan untuk memecahkan masalah-masalah realistic atau autentik. Contoh dari asesmen kinerja ini adalah laporan-laporan lisan, contoh-contoh tulisan, proyek individual atau kelompok, pameran, atau demonstrasi. Ada 6 ciri asesmen kinerja, seperti di bawah ini.
1) Menyusun respons. Siswa menyusun suatu respons, memberikan suatu respens yang diperluas, terlibat dalam suatu pertunjukkan atau menciptakan suatu karya.
2) Pemikiran tingkat tinggi. Siswa menggunakan berfikir tingkat tinggi dalam menyusun respons.
3) Keautentikan. Siswa terlibat dan menggeluti tugas-tugas bermakna, menantang, dan melibatkan kegiatan yang mencerminkan pengajaran yang baik atau konteks dunia nyata.
4) Keterpaduan. Tugas-tugas tersebut menghendaki keterpaduan dari ketrampilan bahasa dan ketrampilan-ketrampilan lain lintas mata pelajaran.
5) Proses dan produk. Prosedur dan strategi pemecahan masalah diperlukan di samping produk atau jawaban benar yang dikehendaki.
6) Kedalaman vs luas namun dangkal. Asesmen kinerja memberikan informasi mendalam tentang ketrampilan atau ketuntasan seorang siswa, bukan luasnya cakupan seperti dalam pilihan ganda.

5. Asesmen Portofolio
Salah satu alternatif dalam penilaian yang paling populer, terutama dalam kerangka pengajaran bahasa yang komunikatif, adalah pengembangan portofolio. Asesmen portofolio merupakan suatu kumpulan sistematik karya siswa yang dianalisis untuk menunjukkan kemajuan siswa dari waktu ke waktu ditinjau dari pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Brown (2004) memberikan beberapa contoh materi yang dapat dimasukkan dalam asesmen portofolio, antara lain:
- esai dan karangan dalam bentuk draf dan final;
- laporan, kerangka proyek;
- puisi dan prosa kreatif;
- karya seni, foto, kliping koran atau majalah;
- rekaman presentasi, demonstrasi dalam format audio dan/atau video;
- jurnal, buku harian, dan refleksi pribadi lain;
- tes, hasil tes, dan tugas-tugas tertulis;
- catatan kuliah;
- penilaian diri, penilaian sebaya-komentar, evaluasi dan checklist.

Brown (2004) juga menyarikan beberapa manfaat penggunaan portofolio dari berbagai sumber. Secara singkat, portofolio dipercaya:
- meningkatkan motivasi, tanggung-jawab, dan rasa memiliki dari dalam diri pembelajar,
- mendorong interaksi dosen-mahasiswa, dengan dosen sebagai fasilitator,
- menonjolkan keunikan masing-masing mahasiswa,
- memberikan bukti actual tentang pekerjaan mahasiswa,
- mendorong pemikiran kritis, penilaian diri, dan proses revisi,
- memberikan kesempatan untuk kolaborasi antar siswa, dan
- menawarkan bentuk penilaian dari berbagai dimensi dalam pembelajaran bahasa.

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan keberhasilan pengembangan portofolio, yakni:
tujuan harus disampaikan dengan jelas,
petunjuk tentang bentuk-bentuk portofolio yang akan menjadi tagihan harus dikemukakan sejak awal,
kriteria penilaian harus dikomunikasikan kepada mahasiswa
Salah satu sifat penting dari asesmen portofolio adalah keterlibatan siswa dalam memilih contoh karya-karya mereka sendiri untuk menunjukkan perkembangan pembelajaran dari waktu ke waktu. Dengan demikian, portofolio dapat dikatakan memiliki validitas isi, yaitu isi tersebut mencerminkan aktivitas autentik yang dilakukan siswa selama pembelajaran di kelas.
Penggunaan portofolio mendorong siswa untuk melakukan refleksi atas karyanya, menganalisis kemajuan mereka, dan menetapkan tujuan perbaikan.

6. Asesmen Diri Siswa
Asesmen diri siswa merupakan kunci dalam assmen autentik dan dalam pembelajaran yang dikendalikan sendiri oleh siswa (self-regulated learning). Siswa yang mengatur pembelajaran mereka secara mandiri, mereka membuat pilihan-pilihan, memilih kegiatan-kegiatan pembelajaran, dan merencanakan bagaimana menggunakan waktu dan sumber belajar mereka. Mereka memiliki kebebasan untuk memilih kegiatan-kegitan menantang, berani mengambil resiko, membuat kemajuan pembelajaran mereka sendiri, mereka dapat memutuskan bagaimana menggunakan sumber belajar yang tersedia bagi mereka di dalam dan di luar kelas. Siswa dapat bekerja sama dengan teman lain dalam bertukar ide, mencari bantuan bila diperlukan, dan memberi dukungan pada teman sebaya mereka.
Guru harus memberi tahu siswa standar dan kriteria kinerja yang mereka hasilkan. Hal tersebut akan membantu siswa untuk memusatkan perhatian secara tepat pada pertanggungjawaban yang harus mereka berikan.

7. Portofolio dalam Pembelajaran Sastra
Karya sastra ada tidak hanya untuk dibaca, namun juga untuk dipahami dan diapresiasi. Pada tingkat evaluatif, pembaca tidak hanya sekedar menyatakan bahwa dia suka atau tidak suka dengan karya yang dibacanya, namun juga memberikan alasan-alasan dengan mengacu pada elemen-elemen sastra.
Banyak mahasiswa yang masih belum terbiasa memberikan tanggapannya dalam bentuk tulisan. Sebenarnya cara ini cukup membantu dalam menemukan makna satu karya. Caranya adalah dengan menuliskan respons awal, merekam kesan-kesan mereka sesuka mereka, apakah dalam bentuk frasa ataupun kalimat. Karena catatan seperti ini tidak ditujukan untuk dibaca orang lain, maka mereka bisa dengan bebas dan nyaman menuliskan apa saja (Barnet, dkk, 1996: 7). Strategi berikutnya yang bisa diterapkan sebagai lanjutan dari respons bebas adalah focused free writing, yakni satu metode penulisan bebas yang berkaitan dengan brainstorming, untuk menuliskan ide-ide apa saja yang ingin dikembangkan. Berbeda dengan strategi sebelumnya, strategi ini diarahkan pada satu isu tertentu, misalnya, pertanyaan yang dianggap paling menggelitik dalam satu puisi (what kind of person is the traveller in Robert Frost’s ”Stopping by Woods on a Snowy Evening”?). Pertanyaan ini mengacu pada pembicara (speaker) dalam satu puisi.
Barnet dkk. (1996: 14) menganggap bahwa focused free writing seperti ini amat bermanfaat, karena mahasiswa sebagai pembaca bisa menuliskan ide apa saja yang terkait dengan isu yang ingin mereka angkat. Mereka tidak perlu khawatir dengan bagus tidaknya kalimat mereka. Mereka hanya perlu mencari detil-detil dalam teks (misalnya, baris dalam puisi) untuk mencari bukti pendukung, agar mereka dapat menjawab pertanyaan yang mereka ajukan sendiri dalam respons.
Tentunya asesmen portofolio ini bukan menjadi tujuan akhir dalam perkuliahan Literary Appreciation. Namun diharapkan dengan pembiasaan menuliskan ide-ide bebas terarah secara berkala, mahasiswa bisa lebih termotivasi untuk membaca karya sastra secara aktif, dan memperoleh pemahaman dan apresiasi yang lebih baik. Bahkan tulisan-tulisan mahasiswa yang sudah terkumpul dalam folder masing-masing mahasiswa akan sangat membantu ketika pada akhir perkuliahan mereka ditugaskan untuk menyusun satu makalah pendek, karena mereka tinggal mengembangkan ide-ide yang sudah pernah mereka tuliskan sebelumnya.
Dalam penelitian ini, asesmen autentik yang diterapkan adalah asesmen portofolio, yang di dalamnya mengandung asesmen kinerja dan asesmen diri. Mahasiswa dibimbing untuk menuliskan respon/tanggapan mereka secara personal terhadap karya sastra yang dibahas, yakni dari sastra Inggris/Amerika. Selain itu, penugasan portofolio juga merangsang penulisan kreatif yang sederhana.
.
I. METODE PENGEMBANGAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan penekanan pada aspek evaluasi/asesmen yang diharapkan bisa meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengapresiasi karya sastra dalam genre yang berbeda, yakni prosa, puisi, dan drama. Prosedur penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Unesa ini direncanakan terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Ketiga siklus tersebut merupakan tahap-tahap yang berkelanjutan. Siklus kedua dilakukan apabila tujuan pembelajaran pada siklus pertama sudah dapat dicapai, dan seterusnya.
Tujuan mata kuliah Literary Appreciation adalah untuk membantu mahasiswa memahami dan menganalisis karya sastra, khususnya dalam bentuk puisi. Asesmen portofolio dilakukan untuk mengasah kepekaan dan mendorong keterlibatan personal dengan karya sastra yang dibahas. Meskipun begitu, pada akhir semester tetap dilakukan tes akhir untuk melihat seberapa besar justifikasi yang dilakukan mahasiswa dalam menganalisis puisi yang menjadi bahan ujian. Dengan demikian jawaban yang diharapkan dari mahasiswa bisa lebih seragam. Sementara itu, asesmen portofolio menghasilkan tulisan yang beragam dari masing-masing mahasiswa. Hal tersebut berkaitan dengan banyak faktor, yang antara lain adalah faktor kemampuan intelektual mahasiswa, ketajaman imajinasi, minat, dan bakat mahasiswa untuk menulis kreatif. Dengan kata lain, asesmen portofolio diharapkan menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan mahasiswa dalam analisis sastra.



a. Siklus I
Siklus pertama yang ditempuh dalam penerapan asesmen portofolio untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi mahasiswa pada mata kuliah Literary Appreciation adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan
a) Pada tahap ini dosen telah menyusun GBRP dan mengkomunikasikannya kepada mahasiswa. Dengan demikian, mahasiswa sudah mengetahui tagihan-tagihan yang akan mereka buat selama perkuliahan. Dalam kaitannya dengan penugasan portofolio, dosen pengampu memberitahukan bahwa pada setiap siklus, mahasiswa diminta untuk menyerahkan 3 jenis tagihan yang berbeda, yakni personal responses, diary entry/letter, dan modified poem/prose using a different perspective.
b) Memberikan contoh free personal responses pada pertemuan pertama. Penugasan ini tidak termasuk dalam asesmen portofolio, namun diperlukan sebagai pemanasan agar mahasiswa memahami arah tugas/tagihan selanjutnya. Mahasiswa diminta untuk memberikan tanggapan pribadi tentang karya sastra yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Pertimbangan yang digunakan adalah agar personal responses yang dihasilkan lebih alami, dan tidak dipengaruhi oleh hasil diskusi puisi di kelas. Beberapa judul karya sastra dalam bentuk puisi dipilih dengan pertimbangan bentuknya yang pendek dan bisa dibahas dalam satu kali pertemuan. Puisi-puisi yang digunakan sebagai sumber untuk penugasan penulisan personal responses adalah “This is just to say” oleh William Carlos Williams (Amerika) dan “The Sick Rose” oleh William Blake (Inggris).
b) Menyusun checklist penerapan penugasan portofolio. Selama proses pelaksanaan tindakan diamati oleh dosen mitra.
c) Menyusun lembar komentar mahasiswa terhadap pelaksanaan penerapan asesmen portofolio.


2. Pelaksanaan Tindakan
a) Pada awal kegiatan dosen mengkomunikasikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
b) Mahasiswa wajib mengetahui prosedur proses pembelajaran dan kriteria pencapaian hasil belajar, agar mereka dapat dengan tepat menyelesaikan tugas yang akan mereka lakukan.
c) Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan asesmen portofolio. Dengan asumsi bahwa mahasiswa telah memahami bentuk personal responses pada pertemuan pertama, pada siklus pertama mereka diberi tugas untuk membaca puisi, kemudian menulis personal responses dalam bentuk focused free writing secara individu. Tugas ini dikumpulkan minggu berikutnya sebelum diskusi tentang puisi yang bersangkutan dilaksanakan di kelas.
d) Secara acak, mahasiswa diminta menyampaikan pandangan-pandangan yang telah mereka tulis di kelas secara lisan. Pandangan ini bisa berkaitan dengan rasa suka/tidak suka dengan elemen-elemen tertentu dalam puisi, dimana tulisan lebih diarahkan pada komentar tentang elemen-elemen sastra tertentu dalam puisi yang sama.
e) Setelah diskusi tentang isi/makna puisi, mahasiswa diminta untuk menempatkan diri mereka sebagai tokoh/pembicara dalam puisi yang telah dibahas. Dalam posisi ini, mahasiswa bisa menulis catatan harian atau surat yang menyuarakan isi puisi dalam pandangan tokoh tersebut. Tugas ini menjadi tagihan untuk pertemuan berikutnya.
f) Tugas berikutnya yang harus disusun mahasiswa adalah menggubah puisi yang bersangkutan menjadi puisi baru, namun dengan sudut pandang yang berbeda dari tokoh/pembicara dalam tagihan kedua.

3. Observasi
a) Dosen melakukan pengamatan terhadap proses belajar yang sedang berlangsung. Dosen membuat catatan keaktifan mahasiswa dalam diskusi.
b) Selain dosen pengampu, pengamatan dilakukan oleh dosen mitra dengan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Dosen mitra mengamati dosen, mahasiswa, dan situasi kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
c) Untuk mendapatkan umpan balik, mahasiswa juga diminta menuangkan respon mereka terhadap penerapan asesmen portofolio. Respon mahasiswa tentang penerapan asesmen ini didapatkan tidak hanya dari wawancara terbuka, namun juga diupayakan melalui mailing list/blog yang dibuat khusus untuk mata kuliah ini.

4. Refleksi
a) Dosen mitra dan dosen mata kuliah mendiskusikan hasil pengamatan mereka.
b) Dosen mengamati respon mahasiswa terhadap penerapan asesmen portofolio.
c) Dosen melakukan pertemuan dengan mahasiswa untuk mengkomunikasikan berbagai masukan dari hasil observasi. Masukan tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan kinerja dosen dan mahasiswa dan perencanaan siklus berikutnya.

b. Siklus II dan III
Siklus II direncanakan berdasarkan masukan perbaikan pada siklus I. Siklus II dilaksanakan dengan tahap-tahap seperti pada siklus I. Demikian pula, siklus III dilaksanakan berdasarkan masukkan perbaikan pada siklus II. Perbedaan antar siklus terletak pada pada pemilihan karya sastra yang dibahas dan variasi jenis tagihan yang ditugaskan Apabila pada siklus I, kelas mendiskusikan karya sastra dalam bentuk puisi, dengan 3 tagihan, yakni personal responses, diary entry/letter, dan modified poem from a different perspective, maka pada siklus II, pembahasan beralih pada karya sastra dalam bentuk prosa dan/atau esai. Selain itu, jenis tagihan portofolio adalah personal responses, diary entry/letter, dan invented dialog based on an excerpt from the story.
Sementara itu, pada siklus III, kelas membahas karya sastra dalam bentuk drama, sedangkan tagihan portofolio yang harus dikumpulkan mahasiswa adalah personal responses dan journal entry.

2. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya pada mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris S-1 Reguler angkatan 2005 semester VI yang memprogram mata kuliah Literary Appreciation. Subjek penelitian sudah mengambil mata kuliah Introduction to Literature sebagai prasyarat, sehingga diasumsikan sudah memiliki pemahaman dasar tentang elemen-elemen sastra dalam berbagai genre.

3. Faktor yang diamati
Untuk memecahkan permasalahan yang diajukan ada dua faktor yang diselidiki dalam penelitian ini.
a. Faktor Mahasiswa. Melihat kemampuan mahasiswa S-1 angkatan 2005 program studi Pendidikan Bahasa Inggris dalam menghasilkan tulisan berupa portofolio. Penelitian ini juga akan melihat aktivitas mahasiswa selama pembelajaran dan respon mahasiswa setelah pembelajaran berlangsung.
b. Faktor Dosen. Melihat cara dosen dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran di kelas dan melihat apakah perangkat dan pelaksanaan asesmen portofolio yang dibuat dosen sudah sesuai dengan ciri-ciri asesmen autentik.

4. Data dan cara pengumpulan data
Sumber data penelitian tindakan kelas ini adalah mahasiswa dan dosen peneliti.
Sedangkan data penelitian dirinci sebagai berikut.
a. Aktifitas mahasiswa selama proses pembelajaran seperti yang ditulis dalam lembar observasi. Aktivitas mahasiswa ini dicatat oleh dosen dan dosen mitra.
b. Aktivitas dosen dalam menerapkan asesmen kinerja kepada mahasiswa.
c. Respon mahasiswa terhadap asesmen yang diterapkan dalam pembelajaran.
d. Kemampuan mahasiswa dalam menulis tugas-tugas yang terkumpul dalam portofolio.

5. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Deskripsi dilakukan untuk memberikan gambaran tentang aktivitas mahasiswa, dosen dalam proses penerapan asesmen autentik dalam bentuk portofolio. Aktivitas mahasiswa dan dosen tersebut selanjutnya dianalisis guna menemukan berbagai kekurangan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja mahasiswa dan dosen, sehingga dihasilkan portofolio yang berkualitas.

6. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila 75% atau lebih mahasiswa dapat menghasilkan kumpulan/portofolio berupa tulisan apresiasi puisi yang berkualitas dalam bentuk personal responses, diary entry/letter, journal entry, modified poem from a different perspective, dan invented dialog based on an excerpt. Kualitas portofolio dinilai dari orisinalitas tulisan, penekanan terhadap elemen sastra tertentu, dan kreativitas tulisan. Secara kuantitatif, ukuran kualitas tulisan mahasiswa adalah minimal nilai 75 untuk masing-masing tagihan pada tiap siklus.

J. JADWAL
Penelitian ini direncanakan selesai dalam waktu 10 bulan. Garis besar jadwal penelitian beserta tahapannya direncanakan sebagai berikut.

Tahapan ↓ Bulan →
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nop
Penyusunan dan validasi lembar asesmen dan lembar observasi











Pelaksanaan Siklus I










Pelaksanaan Siklus II










Pelaksanaan Siklus III










Workshop hasil pelaksanaan tindakan










Penyusunan laporan










Pengiriman laporan












K. PERSONALIA
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., MA.
b. Golongan/Pangkat/NIP : III-c/Penata/132255315
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Fakultas/Program Studi : FBS/Bahasa dan Sastra Inggris
e. Bidang Keahlian : Sastra
f. Tugas dalam penelitian : pengampu mata kuliah Literary Appreciation, sekaligus pelaksana
utama penelitian
2. Anggota Peneliti :
a. Nama Lengkap dan Gelar : Hujuala Rika Ayu, S.S.
b. Golongan/ Pangkat/NIP : III-a/Penata Muda/
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Fakultas/Program Studi : FBS/Bahasa dan Sastra Inggris
e. Bidang Keahlian : Sastra
g. Tugas dalam penelitian : pengampu mata kuliah Literary Appreciation (team teaching), pewawancara, pengamat.

L. BIAYA

1. Honorarium peneliti
a. Ketua Peneliti 10 bulan X Rp. 250.000,00 Rp. 2.500.000,00
b. Anggota Peneliti 10 bulan X Rp 200.000,00 Rp. 2.000.000,00
Jumlah Rp. 4.500.000,00

2. Bahan dan Peralatan Penelitian
a. Kertas HVS 6 rim @ Rp.25.000,00 Rp. 150.000,00
b. Tinta Cartridge Rp. 250.000,00
c. Alat-alat tulis Rp. 200.000,00
d. Kertas Manila untuk Kartu Catatan Rp. 100.000,00
e. Sewa Komputer 10 bulan x Rp. 100.000 Rp.1.000.000,00
g. Pembelian buku-buku referensi Rp. 1.000.000,00
Jumlah Rp.2.700.000,00

2. Pengumpulan Data dan Referensi
a. Penyusunan angket Rp. 500.000,00
b. Penggandaan angket 50 X Rp 2.000,00 Rp. 100.000,00
c. Download jurnal online Rp. 300.000,00
d. Penggandaan lembar kerja mahasiswa
40 orang X Rp 5000 Rp. 200.000,00
Jumlah Rp. 1.000.000,00

3. Biaya manajemen Lembaga Penelitian Rp.1.500.000,00

4. Penyusunan Laporan Penelitian dan artikel ilmiah
a. Penulisan draft laporan Rp. 350.000,00
b. Penulisan laporan final Rp. 750.000,00
c. Penggandaan laporan 10 eksemplar Rp. 300.000,00
d. Pengiriman laporan Rp. 50.000,00
d. Penulisan artikel ilmiah Rp. 400.000,00
Jumlah Rp. 1.850.000,00

Rekapitulasi Biaya
Honorarium Tim Peneliti Rp. 4.500.000,00
Perlengkapan Penelitian Rp. 2.700.000,00
Pengumpulan data Rp. 1.000.000,00
Biaya manajemen Lembaga Penelitian Rp. 1.500.000,00
Laporan Penelitian Rp. 1.850.000,00
Jumlah Rp.11.550.000,00


M. DAFTAR PUSTAKA

Ardiana, Leo Idra. 2004. “KBK dan Penyusunan Silabus.” Makalah dalam Pelatihan Penyusunan Silabus oleh P4, Universitas Negeri Surabaya.

Barnet, Sylvan, et.al. 1996. Literature for Composition. New York: HarperCollins Publishers, Inc.

Blanchard, Alan. 2001. Contextual Teaching and Learning. B.E.S.T.

Brock, Mark N. 1990. “The Case for Localized Literature in the ESL Classroom.” English Teaching Forum 28.3. pp. 22-5.

Brown, H. Douglas. 2004. Language Assessment. Principles and Classroom Practices. White Plains, N,Y. : Pearson Education, Inc.

Buku Pedoman Universitas Negeri Surabaya Angkatan 2003/2004. Universitas Negeri Surabaya.

Collie, Joanne and Stephen Slater. 2002. Literature in the Language Classroom. New York: Cambridge University Press.

Gwin, Thomas. 1990. “Language Skills through Literature.” English Teaching Forum 28.4. pp. 10-3.

Kennedy, X.J. 2003. Literature.An Introduction to Fiction, Poetry, and Drama. New York: Longman.

Nurhadi, dkk. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang, 2004.

Nur, Muhammad. 2004. Asesmen Autentik dalam Inovasi Vol.1, No.1.

O’Malley, J.M. dan Pierce, L.V. 1992. Authentic Assessment for English Language Learners Practical Approaches Teachers. USA: Addison-Wesley Publishing Company, Inc.

Schilb, John and John Clifford. 2000. Making Literature Matter. New York: Bedford/St. Martin’s.

LAMPIRAN
Lampiran 1: Curriculum Vitae Ketua dan Anggota
Lampiran 2: Struktur Kurikulum Program Studi
Lampiran 3: Silabus mata kuliah
Lampiran 4: Kalender Akademik
Lampiran 5: Surat Keterangan Ketua Lembaga Penelitian

DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PENELITI

1. Nama : Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., MA
2. Tempat/tanggal lahir : Surabaya, 3 Agustus 1967
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Pangkat/Golongan/NIP : Penata/III c/132255315
5. Jabatan Fungsional : Lektor
6. Instansi/Fakultas : - Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, FBS,
Universitas Negeri Surabaya
- Pusat Studi Wanita-Lembaga Penelitian
Unesa
7. Alamat Kantor : - Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, FBS
Unesa, Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Tel. 031-7532125
- Lembaga Penelitian, Kampus Ketintang,
Unesa, tel. 031-8296260
8. Alamat Rumah : Griya Kebraon Selatan IX/i-21 Surabaya
60222, Tel. 031-7665398, 0817590729
E-mail: tiwik_pr@yahoo.com

9. Latar Belakang Pendidikan:
a. S-1, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, IKIP Surabaya, 1985-
1990.
b. S-2, Program Pengkajian Amerika, Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, 1993-1996.
c. Master’s Program (MA), Literature, Texas State University-San
Marcos, Texas, USA, atas beasiswa Fulbright, 2002-2004.

10. Pengalaman Memberi Kuliah:
a. Pranata Masyarakat Inggris, Bhs & Sast Ing, FBS, tahun 2001-
sekarang.
b. Prose, Bhs & Sast Ing, FBS, Unesa, tahun 2001-sekarang.
c. Introduction to Literature, Bhs & Sast Ing, FBS, Unesa, tahun
2001-sekarang.
d. Poetry, Bhs & Sast Ing, FBS, Unesa, tahun 2001-sekarang.
e. Theory of Literature 1&2, Bhs & Sast Ing, FBS, Unesa, tahun
2004-sekarang.

11. Pengalaman Penelitian:
a. Genderlect in Surabaya Dialect: A Sociolinguistic Study
b. Women’s Revelation in Opposition to Southern Tradition as
Reflected in Katherine Anne Porter’s Miranda Stories
c. The Representation of Islam in Medieval Literature
d. Penugasan Penulisan Portofolio untuk meningkatkan Kemampuan
Apresiasi Sastra Mahasiswa Sastra Inggris Unesa pada mata kuliah
Prose (PTK, dana DIPA Unesa, 2005), sebagai ketua.
e. Rapport Talk vs Report Talk: Perbedaan Komunikasi antara Laki-l
laki dan Perempuan (Studi Kajian Wanita, Dana DP2M, 2006),
sebagai ketua.

12. Publikasi:
a. “Marriage in the Eyes of Women in Bekisar Merah, Burung-
burung Manyar, and Old Mortality,” INOVASI, Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya, 1999
b. The Lost Cause: Southern Pride and Burden, Journal of American
Studies, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2000.
c. Pemberontakan Wanita dalam Miranda Stories Karya Katherine
Anne Porter: Sebuah Pendekatan Interdisipliner, PRASASTI,
November 2001.
d. Buku Ajar Bahasa Inggris untuk SD, Getting Started with English
(tim), Penerbit Mitreka, 1998.
e. Buku Ajar Intensive Course 1, 2, 3, dan 4. (Tim). Jurusan Bahasa
dan Sastra Inggris FBS, Universitas Negeri Surabaya, 2001.
a. Buku Paket Bahasa Inggris untuk SMP berdasarkan Kurikulum 2004 (Tim), Dikmenum, 2004.
b. “The Impact of Consumer Culture on the African-American Community in Toni Morrison’s The Bluest Eye,” PRASASTI, May 2005.
c. “Nature Preservation In Gloria Naylor’s Mama Day: An Ecofeministic Reading,” LENTERA, Jurnal Studi Perempuan Pusat Studi Wanita Unesa, Desember 2005.
d. “The Portrayal of Muslim Women in Lady Mary Wortley Montagu’s Turkish Embassy Letters,” LENTERA, Pusat Studi Wanita Lembaga Penelitian Unesa, Juni 2006.
e. “Representasi Islam dalam Sastra Barat,” PRASASTI, Februari 2006.

13. Seminar/Pelatihan (sebagai pemakalah)
a. Seminar Nasional Wanita dan Sastra, Agustus 1996, Universitas
Kristen Petra Surabaya, “The Old Order vs The New Order:
Women’s Rebellion in Southern Tradition.”
b. TEFLIN National Seminar, 4-6 Agustus 1997, Universitas Kristen
Maranatha Bandung, “Improving Students’ Literary
Appreciation at Early Semesters of Teachers’ College.”
c. Seminar Pengajaran Bahasa Inggris, FKIP Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya, 10 Juli 2000, “Pengajaran Bahasa Inggris
pada Tahap Awal.”
d. Pelatihan Pengajaran Bahasa Inggris untuk guru-guru SD,
Sidoarjo, Lumajang, Malang. 1998-2001.
e. Book Club Discussion on Abraham: A Journey of Three Faiths, 9
Januari 2003, Austin, Texas, AS.
f. Delta Kappa Gamma Society, Nu Chapter Meeting, 22 April 2004,
“Women and Education in Indonesia,” San Marcos, Texas, AS.
g. Pidato Ilmiah Dies Natalis ke-40, Sidang Senat Terbuka Universitas
Negeri Surabaya, “Representasi Islam dan Sastra Barat: Sebuah
Pendekatan Interdisipliner.” 23 Desember 2004.
h. TEFLIN International Seminar, 6-8 December 2005, Universitas
Ahmad Dahlan Yogyakarta,. “Building a Sense of Multicultural
Understanding and Literature Appreciation through Writing
Portfolio.”

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan penuh tanggung jawab.

Surabaya, 15 Juli 2007


Pratiwi Retnaningdyah


DAFTAR RIWAYAT HIDUP ANGGOTA PENELITI
1. Nama : Hujuala Rika Ayu, S.S.
2. Tempat/tanggal lahir : Magetan, 14 Desember 1981
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Pangkat/Golongan/NIP : Penata/III a/132320304
5. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
6. Instansi/Fakultas : FBS, Universitas Negeri Surabaya
7. Alamat Kantor : Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, FBS
Unesa Kampus Lidah Wetan, Surabaya
Tel. 031-7532125
9. Alamat Rumah : Mutiara 6/19 Kotabaru-Driyorejo Gresik
61177,Tel.031-7509575,HP. 08563040011,
E-mail: lalasweetsmile@yahoo.com
11. Latar Belakang Pendidikan:
a. S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Unesa, 2000-2005.
b. One year academic exchange student, Jurusan Sastra Inggris, Universitas Nagoya, Jepang, 2004-2005.

Pengalaman Memberi Kuliah:
Program S1 :
a. Prose, Bhs dan Sast. Ing, FBS, Unesa, tahun 2005.
b. Introduction to Literature, Bhs dan Sast. Ing, FBS,
Unesa, tahun 2005- sekarang.
c. Literary Appreciation, Bhs dan Sast. Ing, FBS, Unesa, tahun
2005.
d. Poetry, Bhs dan Sast. Ing, FBS, Unesa, tahun 2005-sekarang.
e. Creative Writing, Bhs & Sast. Ing, FBS, Unesa, tahun 2005-
sekarang.
12. Pengalaman Penelitian:
a. Hedonism in Sister Carrie in Theodore Dreiser’s Sister Carrie (Skripsi)
13. Publikasi/Karya Ilmiah:
a. Cerpen “Ibu”, Tabloid Nova, 30 Maret 2003.
b. Cerpen “Genta”, Deteksi Jawa Pos, 21 Juni 2004.
c. The Representation of Women in Shakespeare’s King Lear (Makalah ditulis sebagai tugas selama belajar di Jepang, 2005)
d. Cerpen “Darsi Merangkul Malam”, Harian Surya, 5 Februari 2006.
e. Cerpen “Sinta, Rama dan Rawana”, Jawa Pos, 5 Maret 2006.

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan dengan penuh tanggung jawab.
Surabaya, 3 April 2007

Hujuala Rika Ayu





SURAT KETERANGAN KETUA
LEMBAGA PENELITIAN


Dengan ini, saya sebagai Ketua Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya menerangkan bahwa:

Nama : Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., MA
Dosen Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris
Fakultas : Bahasa dan Seni

saat ini tidak sedang terikat perjanjian penelitian di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Depdiknas.

Surat Keterangan ini dibuat sebagai kelengkapan pengajuan usulan PPKP tahun 2007.


Surabaya, 17 Juli 2007
Plt. Ketua Lembaga Penelitian



Dr. Ismet Basuki, M.Pd.
NIP. 131578134








SURAT KETERANGAN DEKAN


Dengan ini, saya sebagai Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya menerangkan bahwa:

1. Nama : Dra. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., MA
Dosen Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris

2. Nama : Hujuala Rika Ayu, S.S.
Dosen Jurusan : Bahasa dan Sastra Inggris

saat ini tidak sedang mengikuti perkuliahan (teori) S-2 atau S-3 dan terikat kontrak sebagai dosen detasering.

Surat Keterangan ini dibuat sebagai kelengkapan pengajuan usulan PPKP tahun 2007.


Surabaya, 17 Juli 2007

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni


Prof. Setya Yuwana, MA
NIP. 130325778

Tidak ada komentar: